Analisa berikut adalah analisa pure berdasarkan interaksi price dan volume. For the record, berita saat ini terdengar bad news. Judul dari CNBC: Jokowi Larang Ekspor CPO, Duit Rp 42 T per Bulan Lenyap!. Just another reminder kalau saya jarang menemukan investment value dengan mengikuti berita (lebih tepatnya, dengan mengikuti narasi berita).
Di bawah ini saya akan membahas tiap bar penting sebagai konteks pentingnya bar ‘squeeze’ yang terjadi pada Jumat 22 April 2022 (bar 9).
Bar 1: Strong support dari area breakout resistance penting di 10.975.
Bar 2: Another strong support. Note support ini di atas strong support di bar 1. Higher low.
Bar 3: Lack of supply. Tidak ada selling pressure setelah strong support di bar 2.
Bar 4: Test of supply. Bar berikutnya menunjukan test ini berhasil. Tidak ada supply signifikan. Bulls are in control.
Bar 5: Selling pressure terjadi di area sell-off sebelumnya. Tapi note progress berikutnya: tidak ada follow-up dari bears.
Bar 6: Tidak ada follow-up dari bears, bar 6 menunjukan dengan jelas tidak ada selling pressure. Very low volume. Follow-up berikutnya adalah big strong bull bar. The bulls are still in control.
Bar 7: Another selling pressure. Note area resistance di dekat 13.100. Indikasi sejauh ini menunjukan lack of selling pressure dan bulls are in control. Dengan background seperti itu, bar 7 lebih berpeluang menunjukan adanya ‘supply absorption’. Di bar 5, kita tahu area ini memiliki supply signifikan. Supply ini perlu diabsorp terlebih dahulu sebelum breakout signifikan bisa terjadi.
Bar 8: Another strong support. Kebanyakan orang akan melihat bar ini sebagai bearish. It is the opposite. Tidak ada progress dari bears walaupun dengan effort (volume) besar seperti bar bearish sebelumnya. The path of least resistance is still in favor of the bulls.
Bar 9: Bar ini sangat penting sampai memiliki namanya sendiri. Biasa disebut squeeze bar. Bill Williams, inventor Alligator indicator, memberi warna khusus untuk bar ini di indikator MFI buatannya. Taken on its own, bar ini menunjukan selling pressure. Apa yang hampir pasti adalah banyak selling terjadi di bar ini. Jadi biasanya bar ini memiliki interprestasi bearish.
However, background adalah hal terpenting dalam teknik membaca price action + volume. Di bar 7 saya menerangkan indikasinya mengarah ke ‘supply absorption’. Dengan background tersebut, saya pikir kemungkinannya condong kalau bar 9 adalah kelanjutan dari ‘supply absorption’.
Banyak market gurus yang bilang buy on bad news. Not so easy, eh? How do you know which one is genuinely bad?
Jadi, saya hanya melihat ‘bulls are in control’ di AALI. Development AALI menjelang akhir bulan April 2022 akan sangat menarik. It is unlikely AALI hanya akan naik turun sedikit sampai di bulan Mei kalau yang sedang terjadi saat ini adalah supply absorption.
Skenario bullish tersebut perlu direview ulang kalau bar-bar follow-up AALI ternyata tembus ke bawah lewat low bar 8. Bulls akan kehilangan kontrol apabila itu terjadi.
Skenario terburuk terjadi apabila AALI jatuh sampai menembus low bar 1. Kalau sampai itu yang terjadi, by that point, kemungkinannya besar kontrol AALI ada di tangan bears.
Additional Notes
Sebelum AALI naik signifikan di akhir September 2021, saya membuat analisa Wyckoff yang akan instruktif untuk pembaca yang tertarik mempelajari the art of chart reading Wyckoff.
Comments