Di Januari 2024, saya menulis analisa berbagai komoditas agrikultur (CPO, soybean, dan corn) dengan teknik geometri (Geometrical Confluence in Commodity Market Points to Major Reversal in 2024). Analisa tersebut memberi tanda kalau major pivot sudah dibentuk di CPO dan crude oil, tapi memiliki konflik dengan corn price yang menembus trendline. Semenjak analisa itu dibuat, corn market beserta soybean melanjutkan downtrend, sedangkan CPO dan crude oil masih dalam fase sideways tanpa terbentuknya lower low. Out-of-sync dengan corn dan soybean ini menjelaskan mengapa kita masih belum mendapat bull market di komoditas (kecuali gold).
Apa yang akan saya lakukan dalam analisa ini dan analisa berikutnya adalah membawa 2 komoditas yang tidak saya bahas di analisa Januari tersebut. Dua market ini adalah wheat dan natural gas. Natural gas akan dibahas terpisah karena energy price memiliki kaitan erat dengan inflasi, dan hal ini memiliki dampak yang jauh lebih besar dari sekedar trend besar komoditas secara keseluruhan.
Chart 1 menunjukan overlay interest rates (US 10yr yield) dan wheat price. Ada beberapa insight dari chart ini yang saya lakukan dalam studi hubungan interest rates dan komoditas, tapi untuk tujuan analisa sekarang, key point chart 1 adalah saya melihat kesamaan antara pivot high wheat price di Februari-Maret 1974 dengan pivot high Februari-Maret 2022. Kedua pivot high di wheat price ini disertai dengan interest rates yang peka terhadap kenaikan wheat. Perhatikan dengan baik posisi trendline. Chart 1 dibuat di bulan Juli. Sekarang posisi wheat price sudah berada di trendline putus-putus (lihat chart 3).
Chart 1. Wheat (bar chart) and Interest Rates (US 10y – yellow line chart)
Chart 2 adalah alasan mengapa saya percaya trendline ini sangat penting untuk wheat market.
Chart 2. Key trendline - origin
Sesuai dengan judul analisa ini (the past repeats itself), perhatikan pattern di chart 2.
Setelah membentuk peak tidak lama setelah awal major conflict (Yom Kippur War), wheat price turun tajam menuju trendline, diikuti dengan penurunan interest rates. Ketika banyak orang menduga the worst is over, wheat price membentuk second leg up disertai dengan bull market interest rates dan akhirnya berakhir setelah konflik besar lainnya terjadi.
Sekarang saya akan membawa posisi wheat market di chart 3 dengan trendline yang sama.
Chart 3. Key trendline - present
Sekarang, copy & paste untuk prediksi masa depan:
Setelah membentuk peak tidak lama setelah awal major conflict (Russia-Ukraine war), wheat price turun tajam menuju trendline, diikuti dengan penurunan interest rates. Ketika banyak orang menduga the worst is over, wheat price membentuk […….] disertai dengan [……] dan akhirnya berakhir setelah konflik besar [……] terjadi.
Kesamaan pivot low saat ini dengan pivot low Agutus 1977 tidak hanya terletak di trendline dan bulan terjadinya, tapi juga seberapa dalam retracement yang terjadi. Key pivot low terjadi di 61,8% retracement dari range pivot low downswing pertama setelah peak terjadi. Anda akan mengerti apa yang saya maksud setelah melihat chart 4 & 5.
Chart 4. August 1977 pivot low retracement
Chart 5. August 2024 pivot low retracement
Chart 6 adalah analisa cycle. Wheat market tampaknya memiliki cycle 23 bulan atau 17 tahun. Kombinasi dengan trendline dan golden ratio retracement membuat analisa cycle ini memiliki peluang bagus masih memiliki predictive value untuk setidaknya siklus saat ini.
Chart 6. Wheat's 17 years cycle
Selain implikasinya di wheat market yang jelas, potensi major pivot low di wheat price saat ini menandakan trend besar interest rates ke depan.
Mengharapkan kelanjutan di market yang mengalami bubble apabila bull market interest rates berlanjut adalah tindakan irrational – dalam pandangan saya (lihat juga: UBS Just Popped. Banks and Bubble Stocks, Beware!).
Perhatikan apa yang akan terjadi dengan saham-saham yang mengalami pivot low di September-Oktober 2022 dan semakin kuat sejak pivot Oktober 2023. Major reversal di wheat market akan disertai dengan major reversal di market-market ini yang terkonsentrasi di sektor teknologi dan bank (dan market-market yang mendapat benefit dari pembelian kustomer yang ketergantungan dengan kredit, seperti auto).
Apabila pivot low wheat kali ini memulai bull market, sebagaimana saya duga lewat analisa ini, maka kita bisa expect bull market di komoditas agrikultur lainnya (soybean, corn, dan CPO, termasuk energy prices (crude oil, natural gas, dan coal)). Saya akan membahas natural gas di analisa terpisah (yes, saya juga melihat tanda-tanda turning point signifikan di gas market).
Secara historis, soybean, corn, dan wheat market memiliki korelasi tinggi (Chart 7). In turn, soybean dan CPO adalah barang substitusi sehingga harga mereka juga memiliki korelasi tinggi - dalam jangka panjang (lihat juga: Geometrical Confluences in Palm Oil Stocks Is Here: AALI & LSIP).
Chart 7. Wheat and Soybean Long Term Chart
Comments