top of page
Cari
  • Gambar penulisRio Adrianus

Trading Project (part 1)

Selagi menunggu timing untuk invest di suatu saham (i’ll tell you about this eventually), saya ingin memutar some extra idle cash. Saya tidak merekomendasikan orang awam untuk trading saham, apalagi kalau sampai pakai leverage. Certainly, saya sendiri hanya bet big money untuk invest (focusing on value), bukan untuk trading.


How I screen for stocks to trade:


"IDX menerbitkan laporan kuartal periodik yang berguna. Di situ, saya melihat 2 hal: PBV dan ROE. Simple. Kalau ROE > 11% dan PBV < 1, saham itu masuk list."


Kenapa screening ‘fundamental’ juga?


"Di investasi, saya tidak melirik screening macam itu. Deeply flawed. Selagi PBV memiliki kaitan erat dengan value, tapi ROE tidak. ROE tidak reliable untuk menentukan kualitas value creation suatu perusahaan dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan value.


Tapi untuk trading purpose saat ini, keputusan ada di tangan teknikal analisis. Saya tidak berencana memakai stop loss. Screening ‘fundamental’ di atas untuk memperbesar peluang kalau seandainya saya salah, there is still a good chance saham rebound lalu saya keluar dengan zero loss."

Technical Analysis is Only for Traders? Wrong


"Kebanyakan orang percaya kalau analisa teknikal hanya untuk jangka pendek. Not all. Analisa geometri sangat berguna untuk long term. It is now an extinct art. Elliott Wave memberikan perspektif long term unik terhadap cycle.


For the purpose of trading, hit trigger saya mosty berdasarkan signal indikator dan volume, yang memang nature-nya short term. We’ll see how this works out."

Tiap part akan saya bagi jadi 5 saham supaya tidak kepanjangan. In general, saya tidak memberi tahu target price. But it is safe to assume kalau saya mengincar potential di atas 15% untuk trading. Di bawah 10% menurut saya seperti flipping coin.



1. ADES

Siapa bilang jangan beli di area ‘overbought’? ADES is strong technically. RSI di strong market biasa menemukan support di upper range bear market (sekitar 60). Fibo ret memberikan potential target. I’m considering this one.



2. ADMF

ADMF kelihatannya bergerak di angle tersebut. Angle ibarat kunci dasar di musik. Notes musik memiliki harmoni, keteraturan karena adanya kunci dasar. Saya selalu mencari angle penting whenever possible.


ADMF saat ini menyentuh resisten yang mungkin kasat mata bagi orang yang tidak bisa melihat ‘key note’ ini. Indikator menunjukan divergence. It is a short candidate. No good.



3. BBNI

‘Overbought’ area? Good! RSI memberikan additional very important signal dengan testing di cross-over moving averagenya. Saya telah mejelaskan signal ini di EVA Brief berkali-kali. One of the best trading signals. Hal penting lain bisa dilihat dari volume.

Setelah bar breakout (lingkaran), smart money mengetest supply (bar panah). No supply there. Bar terakhir menunjukan good demand. A good time to make a bet.


As for the important resistance...

2 angle ini kelihatannya sangat penting untuk BBNI. If you are interested in BBNI, you might want to extend these lines. They will remain important for a very long time. In the shorter term, kalau bull, BBNI is likely to encounter significant resistance di ‘line 1’. Kalau bear, paralel di bawah memberikan significant support.



4. BFIN

Kelihatannya sepintas seperti BBNI. Tapi divergence di CII membuat ini risky bet. Plus, pengalaman akan mengajarkan Anda untuk sangat berhati-hati di pola ‘N’. Elliott Wave practitioner mengenalnya dengan nama ‘zig-zag’. Better to stay away.



5. BJBR

BJBR baru saja menemukan resisten di angle penting yang memberikan dia support di bulan Maret kemarin. BJBR terlihat seperti strong market. Bila BJBR break-out ke atas, I expect resisten signifikan berikutnya di 1.730. A good bet.



To be continued.




156 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page