Gold kembali membuat new all-time highs. Gold bulls mengatakan 'you ain't seen nothing yet'. Gold store penuh dengan antrean orang. Something about this feels….familiar. New all-time high di bulan ini membuat saya melihat kembali gold. Jika Anda sedikit melihat archive analisa di EVA Brief, Anda tahu kalau saya sangat bullish dengan outlook commodities ke depan (dan sangat bearish dengan equities yang terus menerus membuat new all-time highs semenjak pivot low September 2022). Tapi dalam bull cycle kali ini, gold jelas berbeda dengan commodities lainnya dan lebih menyerupai bubble stocks. Anda akan melihat kesamaan ini dengan lebih jelas nanti.
Analisa saya dimulai dengan pertanyaan 'apa itu nilai intrinsic gold?'. Tricky question. Since ancient times, humans love shiny thing called gold. Kalau begitu, dengan apa gold bisa dibandingkan? Banyak bulls memilih gold karena mereka tidak percaya dengan sistem US dollar. Alasan yang sama juga berlaku untuk bulls di crypto currency. Jika kita mempertimbangkan jumlah utang global (dan ekspansi BRICS), ada alasan bagus untuk percaya kalau sistem financial global saat ini bisa dirangkum dengan 'too much (paper) money chasing after (real) goods'. Jadi, kalau kita percaya dengan premis di atas, maka kita perlu sesuatu yang lain selain paper money (US dollar) untuk membandingkan gold.
Logical step berikutnya adalah membandingkan gold dengan sesuatu lainnya yang memiliki intrinsic value – dihargai oleh manusia kapanpun. Makanan yang diwakili oleh wheat price adalah pilihan saya. Selain wheat price, peradaban manusia modern dibangun oleh revolusi energy sehingga crude oil juga memiliki intrinsic value yang menyerupai wheat dan gold. Dengan kata lain, di dalam skenario dunia Mad Max, transaksi manusia di berbagai belahan dunia yang masih akan berlaku adalah antara gold, wheat, dan oil. Transaksi Mad Max ini saya yakin sebagian sudah berlaku untuk Russia.
Obviously, pemikiran untuk menghargai wheat dan oil di dalam gold bukanlah hal yang baru, dan ini sangat membantu saya karena saya bisa memakai hasil pekerjaan analysts lain yang membuat data long-term di Chart 1 dan 2 available. Chart 1 menampilkan time series Gold/Wheat yang diambil dari analisa Tom McClellan. Pembaca yang mendalami technical analysis mungkin familiar dengan nama tersebut. Semakin tinggi nilai ratio Gold/Wheat, maka semakin worthless nilai makanan.
Wheat in Gold
Chart 1. Gold/Wheat: Extreme High
Seperti yang bisa Anda lihat di Chart 1, makanan sebenarnya semakin murah. Kita hanya tidak memiliki system of payment yang benar saja. That was sarcasm, I couldn't help it. At any rate, satu observasi objektif penting dari Chart 1 adalah wheat price saat ini tidak pernah semurah saat ini apabila dibayar dengan gold. Untuk alasan ini, saya cukup yakin kalau China dan India saat ini - atau lebih akurat, dari tahun lalu – berkelimpahan dengan wheat berkat transaksinya dengan Russia yang hidup dalam Mad Max world. Situasi berkelimpahan ini akan berhenti apabila: sistem transaksi Mad Max Russia – India – China yang menghindari sanksi US terganggu, atau gold price plunging, atau wheat harvest di Russia (termasuk wilayah Ukraine yang diokupasi) menurun. Saya bet setidaknya 2 dari 3 skenario di atas akan terjadi.
Notice 2 major pivot low terakhir. Major pivot pertama terjadi di low 2009. Major pivot kedua belum lama ini terjadi. Saya cukup yakin kalau major pivot itu terjadi di September 2022. Kedua pivot low ini membawa sharp upwave di ratio gold/wheat. Observasi ini mempoint dua hal penting: limit dari inovasi dan efek dari monetary stimulus.
Ada alasan bagus untuk percaya kalau exchange value wheat terhadap gold memiliki long-term trend ke bawah karena wheat semakin abundant semenjak new world order yang membawa revolusi transaksi antar negara dan revolusi pupuk sintetik. Tapi kedua breakthrough tersebut saya pikir ada limitnya. Limit tersebut dicapai di tahun 1980-an. Perhatikan kalau ratio Gold/Wheat berada di trading range semenjak peak 1980 dan akhirnya baru membentuk higher-highs setelah low 2009. Di sepanjang periode trading range ini, lebih spesifik di awal tahun 1990-an, ada sebuah milestone lainnya yang membawa whea abundance ke dunia: kejatuhan Uni Soviet. Jatuhnya Uni Soviet membuat wheat Russia bisa diakses di export market dan menjadikannya exportir wheat terbesar di dunia hingga saat ini. Tapi milestone besar ini tidak mengantar ratio Gold/Wheat ke new high di sepanjang 1980-2009. Untuk alasan ini, saya mendiskredit penjelasan wheat abundance sebagai alasan untuk percaya kalau ratio Gold/Wheat hanya akan terus menerus naik.
Penjelasan alternatif adalah dengan memandang pivot 2009 dan 2022 sebagai petunjuk major force sebenarnya yang menggerakan ratio Gold/Wheat ke posisi all-time high saat ini. Apa yang terjadi di kedua tahun ini? Massive stimulus. Ada lag antara waktu dimulainya ekspansi balance sheet The Fed dengan efeknya di financial market. The Fed memulai ekspansi (money printing) besar-besaran di September 2008. Pivot low Gold/Wheat terjadi di tahun 2009. Same thing happened again. The Fed memulai ekspansi (money printing) di Maret 2020. Pivot low Gold/Wheat terjadi di tahun 2022. Saya sangat yakin pivot low ini terjadi di September 2022. Divergence antara real economy dengan financial economy sangat jelas terlihat semenjak akhir 2022. Di bulan April saya menunjukan bagaimana divergence ini jelas terlihat di Germany (Short memo pt.1: DAX, The Great Disortion. Now, It’s Over)*.
*Divergence ini diperpanjang hingga saat ini dengan stimulus dari China sebagai respons di sektor real estate yang tampaknya mengalami blow-up susulan ketika insiden 'yen carry trade unwind' terjadi di awal Agustus 2024.
Apabila pandangan alternatif saya benar: kalau apa yang sebenarnya membuat ratio Gold/Wheat berada di level extreme ini adalah monetary stimulus, maka gold value telah terdistorsi sangat besar oleh central banks. Indeed, gold bulls yang mengharapkan kelanjutan kenaikan gold seharusnya meminta The Fed untuk mengikuti langkah PBoC: print money even more! But, word of caution, di analisa gas market, saya telah memberikan pandangan saya kalau ada limit dari money printing. Limit itu adalah trend interest rates (10y yield) yang kembali sensitif terhadap trend energy price sejak invasi Russia dimulai.
Gold and Oil
Berikutnya saya akan memakai nilai tukar gold terhadap crude oil untuk mendapat perspektif lain. Chart 2 adalah ratio Crude Oil/Gold yang dibuat oleh Sir Charles. Semakin rendah ratio ini, semakin worthless crude oil relatif terhadap gold.
Chart 2: Oil/Gold: Extremely low
Gambaran umum Oil/Gold sama dengan chart wheat di atas: posisi extreme worthless. Post WW2, ratio Oil/Gold serendah saat ini hanya terjadi 3 kali: 1973-1974, 2016, dan 2020. 2020 adalah anomali extreme karena crude oil futures mencapai MINUS 40 USD/barrel. Secara statistik saja, ada peluang besar kalau ratio ini akan berbalik arah.
Saatnya kita merenung sejenak. Kita sekarang berada di dunia dengan 2 perang besar. Skala perang pertama, Ukraine-Russia, tidak bisa dibandingkan dengan perang apapun post WW2. Not to mention, keduanya adalah major commodities producer & exporter. Di belahan dunia lainnya, perang kedua sekarang telah berhasil melibatkan Iran secara langsung. Jika seandainya gold adalah 'real money' seperti apa yang dikatakan oleh gold bulls, maka makanan (wheat) dan energy (crude oil) adalah barang worthless di dunia sekarang. Saya hanya bisa memikirkan 2 kemungkinan: Antara pemikiran saya completely wrong ATAU market saat ini berada di fase distorsi yang luar biasa besar semenjak 2022.
Penjelasan lain adalah saya terlalu cepat. Mungkin perang yang kita saksikan sekarang hanya baru permulaan dari perang yang akan menjadi jauh lebih besar…
Tapi coba kita balik ke tema market distortion. Di skenario ini yang saya pegang, kita tidak perlu perang menjadi lebih lebar lagi untuk mentrigger major reversal di financial market**
**Jika spekulasi saya betul, major reversal sudah terjadi ketika gas price akhirnya menembus trendline di September 2024 (Natural Gas Major Turning Point: It Begins With It, and Ends With It). Major reversal ini ditandai dengan major pivot di US 10y yield yang akan diingat sebagai pivot yang memulai kelanjutan bull market interest rates.
Key dates 2009 dan 2022 di ratio Gold/Wheat juga berlaku untuk crude oil. Nothing new here. Apa yang notable di chart Oil/Gold di atas adalah kita bisa melihat dengan jelas pivot di sekitar tahun 2014. Point ini memberi mark dimana produksi shale oil US mencapai major peak production pertama. Pembahasan lebih detail untuk oil market perlu saya pisah karena analisa ini sudah terlalu panjang. Apabila reversal di ratio ini terjadi, pivot 2014 ini akan menjadi resistance kuat. Point ini akan menjadi point of high interest untuk crude oil dan gold market.
Gold Bug = Equity Bubble
Chart 1 dan 2 secara jelas memperlihatkan kalau manusia saat ini menilai gold jauh lebih berharga daripada makanan (wheat) dan energy (crude oil). Dari pandangan saya, major driver yang membuat perubahan drastis persepsi value ini adalah distorsi yang diciptakan oleh central banks sejak Global Financial Crisis 2008-2009 dan 2020.
Untuk mendukung pandangan itu, saya akan membandingkan gold dengan market yang saya sangat yakin mengalami distorsi akibat financial stimulus luar biasa. Kandidat distorted market dalam pikiran saya ada banyak, seperti BBCA. Tapi untuk analisa kali ini saya akan memakai salah satu bank terbesar Italy – Unicredit.
Ada 2 alasan mengapa saya memilih Unicredit disini. Pertama, untuk alasan forecast yang nanti saya tunjukan. Kedua, karena saya sangat yakin kondisi credit Italy tidak bagus, to say the least. Italy adalah 'next in line to fail' ketika Greece akhirnya default di tahun 2015. Tapi seperti magic pill, saham bank Italy ini sekarang sudah melebihi pivot high sebelum terjadinya European debt crisis. All thanks to COVID. Saya sangat yakin kalau ini non-sense. Di bulan Juli 2024 kemarin, PM Meloni mengatakan sesuatu yang menarik perhatian saya di dalam pertemuan NATO. Subjeknya adalah perang dengan Russia, tapi perhatikan apa yang dikatakan Meloni: "The balance sheet of this NATO summit is positive". Interesting….membawa kata 'balance sheet' ke dalam pertemuan perang. Dugaan saya, 'NEGATIVE balance sheet' adalah 3 kata yang sering masuk ke telinga Prime Minister Italy sehari-hari. Balance sheet siapa? Probably..Italian big banks. So, NO, saya tidak percaya kalau kondisi credit Italy mengalami improvement semenjak COVID. Kenaikan saham bank Italy ini semuanya karena financial stimulus central banks.
Chart 3 menunjukan apa yang terjadi ketika gold price ditampilkan bersamaan dengan saham Unicredit. Voila!
Chart 3. Gold and Italian Big Bank. What’s The Difference?
Chart 3 menampilkan tambahan key dates seperti tanggal yang berhubungan dengan Evergrande. Market saling berhubungan.
Sepanjang ini, saya tidak aware analyst lain yang menampilkan gold price seperti ini dengan big banks. Mungkin karena sebuah mindset yang menempatkan gold sebagai safe heaven di dunia yang semakin mengarah ke Mad Max. Apa yang saya coba tunjukan di analisa ini adalah sebuah point: gold bukanlah pengecualian. Financial distortion kali sangat massive. Tidak ada asset yang luput. Pemikiran kalau gold adalah satu-satunya aset yang 'pure' – akan menghasilkan outcome yang sangat mengecewakan. Di point ini, pandangan saya berbeda dengan analyst yang menyadari financial distortion yang terjadi di equity & debt market, tapi bullish di gold sebagai safe heaven dan 'real money'. Chart 3 memberikan clue kalau 'the bigs' tidak hanya sangat bullish di bubble stocks, tapi mereka juga tancap gas sampai pol di gold market. Dugaan saya adalah bull market di gold akan berakhir ketika bubble stocks akhirnya pecah.
Sekarang kita bisa memakai Unicredit sebagai patokan dimana kita bisa expect bull market gold bertemu resistance signifikan dan berpotensi menjadi THE turning point.
Chart 4 menampilkan bagaimana saya melakukan projeksi tersebut dengan menggunakan simple trendline yang kemudian di copy-paste ke pivot high sehingga menjadi sebuah channel. Apabial Unicredit lanjut naik, upper channel akan menjadi resistance kuat.
Chart 4. Unicredit Projection. Gold Will Follow.
Of course, Unicredit bisa jadi sudah membentuk major top saat ini. Sejauh ini, pandangan saya tidak berubah. Saya masih melihat peak di bulan Maret 2024 sebagai pivotal moment dimana stimulus akhirnya sudah kehilangan tenaga seperti yang saya jelaskan di analisa UBS di awal bulan April 2024 (Short memo pt.2: Banking Mad Cash Injection Miracle Is at Its End (UBS, The Canary In The Mine). Apa yang kemudian terjadi setelah analisa itu adalah sharp drop di banyak market di pertengahan April. Banyak saham yang sebelumnya menjadi darling stocks akhirnya patah di point itu. Sebagai contoh, Telkom. Bank BRI. Bulan Maret 2024 juga menjadi awal kelanjutan bear market di tulang punggung ekonomi Germany – Volkswagen. Dengan kata lain, beneficiary dari stimulus sejak market drop di bulan April 2024 – dan Agustus 2024, semakin sedikit. Dengan kata lain, bubble stocks semakin lebih terkonsentrasi – semakin sedikit. Saya seperti menyaksikan permainan stacking dimana stukturnya semakin tinggi, tapi semakin tipis.
Comments