Semenjak analisa komoditas terakhir di bulan April 2023, dunia telah memilih keputusan-keputusan yang akan membuat bull run komoditas kali ini lebih extreme dari tahun lalu. Saya mengatakan kalau eskalasi perang akan terjadi setelah Bakhmut jatuh ke tangan Rusia. Eskalasi itu terjadi dengan apa yang disebut sebagai ‘Ukraine’s counter-offensive’. Satu dampak eskalasi ini, disamping korban jiwa yang terlalu besar untuk dibayangkan di era modern ini, adalah berakhirnya ‘grain deal corridor’ – sebuah upaya besar dari PBB untuk membawa keluar gandum (wheat) Ukraine, dan Rusia melalui Black Sea, yang sekarang secara efektif dikontrol oleh Rusia. Disamping itu, sepanjang tahun ini adalah reversal iklim dari apa yang terjadi di tahun 2022 yang memberi hasil panen bagus di major producer lainnya, terutama Rusia.
Berakhirnya grain deal dan reversal iklim menjamin reversal di market komoditas yang sampai sejauh ini saya suspect terdistorsi besar (tidak merefleksikan kondisi supply-demand) karena spekulasi short-selling yang massive (yang bisa dilakukan karena monetary stimulus terbesar sepanjang sejarah di tahun 2020-2022). Dugaan spekulasi massive yang saya punya di sepanjang tahun ini juga disuarakan oleh Menteri Energy Saudi Abdulaziz bin Salman pada bulan Mei 2023. Seperti halnya pendulum, excessive speculation di satu sisi akan membawa extra force di arah kebalikannya. Kita sekarang telah melihat dengan jelas kenaikan cepat yang terjadi di oil market.
Dan semua ini adalah konteks yang terjadi sebelum akhirnya perang terjadi di Middle East yang menyangkut Israel. Dari apa yang telah menjadi sebagai ‘the worst military casualties’ – dari sisi Ukraine, sekarang ada kemungkinan besar dunia akan mencatat ‘the worst civilian casualties’ -dari sisi Palestina, sejak WW2. Seperti halnya Hamas tidak bisa mentoleransi keberadaan orang Israel, begitu juga pemerintahan Netanyahu tidak bisa mentoleransi keberadaan orang Palestina. Record high oil price di tahun 2008 di 148 pada akhirnya akan dilewati.
Di bull run komoditas kali ini oil price berperan sebagai leading market. Komoditas lainnya akan menyusul. Apa yang akan terjadi memilki satu common denominator – sebuah magic number: 22 Februari 2022. Tanggal ini adalah awal invasi Rusia dimulai. Tanggal ini akan memberikan kita referensi harga yang sebelumnya dipakai market sebelum akhirnya naik lebih tinggi melebihi peak 2021. Harga referensi ini akan menjadi magnet untuk berbagai komoditas yang saya tampilkan di bawah ini. Tapi seperti halnya dengan apa yang terjadi di oil market, bull market tidak berakhir di level price tersebut. Level price tersebut - yang sekarang akan mendorong market seperti kekuatan inertia, atau magnet – adalah level price dimana market akan melakukan re-assessment terhadap realita supply & demand, sebuah realita shortage yang hanya akan semakin akut tanpa adanya diplomasi damai.
Oil

Wheat

Corn

Soybean

CPO

Secara berurutan, price level yang ditunjuk oleh tanggal 22 Februrari 2022 adalah 863, 673, 1578, dan 5743 untuk wheat, corn, soybean, dan CPO.
Angka-angka ini memiliki signifikansi lain – mereka adalah break-even price untuk farmers yang diestimasi oleh Universitas Purdue. Estimasi dari pemerintah Manitoba (area major exporter wheat, soybean, dan corn di Canada) juga menunjukan angka yang serupa. Estimasi ini dilakukan di akhir tahun 2022 dimana harga fertilizer naik tajam. Selagi harga fertilizer telah turun, tapi kita sekarang telah melihat kenaikan oil price yang signifikan dan kita perlu ingat kalau sebelum perang, Rusia dan Ukraine adalah produsen kedua dan ketiga terbesar potash. Harga potash telah turun 70% dari peak 2022. Saya expect harga potash juga akan kembali naik.
Chart CPO adalah working chart yang ingin saya maintain. Garis-garis yang Anda lihat adalah analisa saya di CPO dengan Gann fan. Ada 3 garis tebal: 2 diagonal dan 1 horizontal. Garis horizontal adalah price level 22 Februari 2022. 2 garis diagonal adalah angle yang mendefine bull dan bear market CPO. CPO saat ini berada di high-interest area dari sisi harga dan waktu.
Jika kita mempertimbangkan kenaikan cepat yang terjadi di oil price, saya expect harga berbagai komoditas di atas akan mencapai price level 22 Feburari 2022 sebelum Q1 2024 berakhir.
Bagaimana dengan coal? Gas price sudah naik. Coal price akan menyusul.
Related analysis:
Comments