top of page
Cari
  • Gambar penulisRio Adrianus

Oil Intermarket Analysis

Market tidak bergerak secara vacuum. Selalu ada market lain yang berhubungan. Analisa oil price ini memanfaatkan hubungan erat oil price dengan 2 market indeks: TASI (indeks Saudi Arabia) dan TSX (Canada). Sebagai major oil producer, 2 indeks ini memilki korelasi tinggi dengan oil price dan memiliki historical record sebagai leading market.


Chart 1. Oil, TSX, TASI overlapping charts (in USD)

Notice low point di awal 2020 (bagian yang dilingkari di chart 1). TSX dan TASI membuat bottom duluan sebelum oil price. Sekarang kita lihat posisi ketiga market ini sekarang: TSX dan TASI mmebentuk lower high dan lower low. Jika kita hanya melihat oil price, more likely pandangan kita hanya akan melihat oil price semakin menguat. Berhubung TSX dan TASI adalah leading market, kita perlu melihat 2 market ini dengan lebih detail.


Chart 2. TASI (daily)

Jika Anda perhatikan dengan jeli, TASI membuat gap sebelum menembus level 3.291 USD yang sebelumnya menjadi support. Level tersebut akan menjadi resistance kuat. Pay attention apa yang akan terjadi seandainya TASI pullback mendekati level 3.291. Weak market akan gagal bertahan di level tersebut. Dugaan saya, TASI tidak bisa melewati 3.291 sebelum menyentuh 2.800. Indikator RSI saat ini menunjukan range untuk weak market.


Chart 3. TSX (daily)

Observasi penting di TSX (chart 3):

-) TSX gagal menutup gap besar di 16.836 (line 1).

-) TSX menemukan support di 15.913 (line 2). Level tersebut sempat menjadi resistance di pullback bulan Mei. Setelah pullback selesai dengan mengecewakan tanpa bisa menutup gap di line 1, TSX membentuk gap untuk menembus level support di line 2.

-) Saat ini, TSX menghadapi resistance di support 15.084 (line 3).


Strong selling pressure yang ditunjukan dengan gap di line 1 dan 2 membuat market TSX terlihat lemah. Indikator RSI menunjukan TSX berada dalam range bear market.


Overall, saya melihat TSX lebih lemah dari TASI. Tapi kedua market ini berhubungan erat. Ini artinya kelanjutan market weakness akan lebih mungkin terjadi di TSX terlebih dahulu, sebelum akhirnya diikuti di TASI. In turn, kelanjutan dari market weakness di kedua index ini akan memberbesar probability kalau oil price akan turun.


Seberapa signifikan oil price bisa turun? Mungkin tidak sampai menjadi big bear market. Bear market oil membutuhkan pandangan bear market di TSX dan TASI. Ada 2 level yang berpotensi menjadi support signifikan: 78 dan 68 (chart 4). Dari level oil saat ini di 113, kita bisa melihat kontraksi oil price setidaknya 30%.



Chart 4. Fibonacci Confluence Target for Oil

Berikutnya, implikasi pandangan ini ke currency market.



JPY crosses


Dengan kenaikan Fed rates dan pandangan personal kalau ekonomi Indonesia saat ini rapuh, saya setuju dengan pandangan memasukan instrument hedges (dari equity market) ke dalam portfolio. Preferensi saya untuk ini adalah Yen. Seandainya USD akan menguat signifikan relatif terhadap rupiah, saya percaya hal yang serupa akan berlaku untuk Yen. Sekarang kita bawa pandangan oil price di atas kesini.


Jepang perlu impor 100% kebutuhan oil mereka. Kenaikan harga oil akan menaruh pressure ke negara ini. Di chart bawah ini, saya menampilkan 2 overlay charts. Chart utama (bar chart) adalah CAD/Yen. Line chart warna orange adalah USD/Yen. As could be expected, Yen melemah signifikan relatif terhadap Canadian Dollar (dan USD) sejak 2021 dengan melambungnya oil price.

Bull trend CAD/Yen ini akan berbalik arah ketika oil price terkontraksi, sebagaimana bisa saya expect dari perkembangan leading market indeks TASI dan TSX di atas. In turn, ini berarti Yen akan menguat relatif terhadap USD. Seandainya kalau pandangan rupiah akan melemah relatif terhadap USD ternyata betul, maka saya punya alasan bagus untuk expect kalau menukar rupiah untuk Yen akan memberi return outperformance dari USD.



44 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page