top of page
Cari
Gambar penulisRio Adrianus

Improve Your Trend Analysis with Elliott Wave pt.2 : AALI

Hampir 4 tahun yang lalu saya mengeluarkan artikel yang memberikan materi edukasi dalam menggunakan metode Elliott Wave ke dalam real-time analysis di AALI (Astra Agro Lestari) [Improve Your Trend Analysis with Elliott Wave]. Tulisan tersebut memberikan guide wave count yang masih sangat relevant hingga sekarang.


Setelah analisa Palm Oil (CPO) Second Bull Market Is Here di awal bulan Maret 2024 ini, pertanyaan selanjutnya adalah 'bagaimana dengan saham perusahaan CPO'? Saya memakai perusahaan AALI sebagai benchmark saham perusahaan CPO di Indonesia. Hasil analisa yang akan saya jelaskan di bawah menunjukan kalau AALI kemungkinan besar sudah menyelesaikan fase koreksi yang dimulai sejak awal 2021. Sekarang AALI berada di tahap awal bull market yang akan jauh lebih besar dari bull run 2020-2021. Tidak ada judul lain yang lebih cocok untuk menggambarkan posisi AALI saat ini selain kelanjutan analisa 4 tahun lalu – ketika wave count ini dimulai. Tapi berbeda dengan analisa pertama, disini saya tidak memberikan materi edukasi tentang apa itu Elliott Wave. Pembaca yang tertarik dengan EW, bisa membaca tulisan 4 tahun lalu.



Kita mulai dengan chart 4 tahun lalu. Wave count AALI di Juli 2020 ini memberi tahu kepada saya untuk expect one move up-one down, sebelum akhirnya AALI membuat one last move up. Pembaca saya tinggalkan di label wave (1) or (A). Praktisi Elliott Wave tahu kalau pandangan saya adalah bull market yang dimulai sejak low Maret 2020 akan segera berakhir dan disusul dengan fase koreksi besar yang akan mengoreksi seluruh bull market dari Maret 2020.



Wave (1) (atau A) akhirnya selesai di Januari 2021. Apa yang selanjutnya terjadi adalah fase koreksi besar yang berlanjut hingga awal tahun 2024 ini. Fase koreksi ini jauh lebih lama, dan dalam, dari dugaan saya. Tapi dari sudut pandang Elliott Wave, apa yang terjadi sejak tahun 2021 adalah fase koreksi bull market besar yang masih dalam tahap awal (wave (1) or (A)).


Saya tahu, sejak pertengahan tahun 2020, kalau wave count yang saya lihat memiliki 2 big pictures: Pertama, koreksi di AALI tidak akan mengantar AALI balik ke low Maret 2020. Kedua, ketika akhirnya fase koreksi ini selesai, AALI masih akan setidaknya membuat satu bull wave besar lagi yang akan melebihi high point wave (1)/(A). Sebagai bonus, pattern triangle di chart atas juga memberi tahu saya untuk expect fase koreksi di AALI akan mengantar harga balik ke level terendah triangle. Level terendah triangle itu ada di 7.900. AALI sempat menyentuh sekitar 6.500 di awal Maret 2024 kemarin.


Notice kalau saya membuat skenario: wave (1) atau wave (A). Di tahun 2020, saya tidak tahu yang mana skenario yang lebih mungkin terjadi. Sekarang, saya cukup yakin kalau kita berada di skenario wave (1). Alasannya sudah banyak saya terangkan di analisa-analisa komoditas/palm oil sebelum-sebelumnya. Gunakan fitur search di page EVA Brief.


Sekarang kita langsung ke main chart. Fase koreksi yang dimulai dari tahun 2021 mengambil bentuk pattern flat A-B-C. Wave (v) dari wave C mengambil bentuk ending diagonal.


Di chart bawah ini Anda juga bisa melihat tanda panah yang menunjukan triangle 2020. Yes, panah tersebut menandakan kapan analisa Juli 2020 di atas dilakukan. We have come a long way. Tapi apa yang terjadi sejauh ini bisa dirangkum menjadi: AALI membentuk wave (1) dan wave (2). Bull market besar yang dimulai sejak Maret 2020 masih memiliki fase wave (3), (4), dan (5) sebelum akhirnya trend besar bull market ini selesai sepenuhnya.

Saya memberikan satu rekomendasi untuk learning experience Anda yang tertarik dengan Elliott Wave: gambar upper trendline ending diagonal di atas ke dalam chart Anda. Trendline ini ditarik dengan menghubungkan high point 25 Juli 2023 dengan high point 30 November 2023.


Perhatikan apa yang terjadi ketika AALI naik menembus trendline tersebut. Expect kenaikan besar terjadi. Jika itu yang terjadi, hal tersebut akan memberikan konfirmasi paling awal kalau pattern tersebut betul ending diagonal dan menjadi pertanda awal bull market. Konfirmasi bull market berikutnya terjadi apabila AALI menembus level 8.900.

 


Dua chart terakhir di bawah ini saya menunjukan kalau major turning point, lebih sering terjadi ketimbang tidak, memberikan konfirmasi indikator dalam dua time frame berbeda. Untuk tujuan saya, timeframe daily dan weekly adalah kombinasi yang sempurna.


Di weekly timeframe, indikator RSI membentuk divergence dengan indikator composite. Divergence ini adalah signal bullish.



Di daily timeframe, divergence ini tidak terlalu terlihat, tapi jika melihatnya dengan jeli, RSI membentuk lower low selagi Composite membentuk higher low. Divergence. Bullish signal.


Dengan AALI menyelesaikan ending diagonal, saya expect kalau saham produsen CPO Indonesia lainnya juga sudah membuat important bottom.


Apa ada bagian puzzle yang masih hilang? Ada. Puzzle piece ini adalah saham Sinarmas yang trade di bursa Singapore bernama Golden Agri. Saya lebih prefer melihat bisnis sawit Sinarmas di market Singapore itu ketimbang SMAR. Tapi sepertinya ujung-ujungnya sama saja. Kita bisa melihat lonjakan volume transaksi terjadi di 14 Maret 2024, tapi sejauh ini belum ada pergerakan harga yang bisa dibicarakan. Mungkin puzzle piece bernama Sinarmas ini baru bergerak ketika AALI akhirnya menembus upper trendline.

36 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

CPO Roadmap

Comments


bottom of page