top of page
Cari
Gambar penulisRio Adrianus

Improve Your Trend Analysis with Elliott Wave

Stock: AALI


Analisa teknikal yang berguna untuk identifikasi perubahan trend dan siklus memiliki tempat untuk dipadukan dengan analisa fundamental. Untuk kedua tujuan tersebut, I’m convinced Elliott Wave (EW) termasuk ke dalam salah satu metode analisa high-tier.


Metode analisa yang baik tidak hanya harus bisa memberikan penjelasan historikal dan berguna untuk prediksi, tapi juga harus bisa difalsifikasi. Dengan kata lain, memiliki aspek dimana bisa dikatakan: “In order for that NOT to hold, then...” Metode analisa yang tidak bisa mengatakan kapan dia salah tidak memiliki kredibilitas.


Jadi bagaimana EW memberikan perspektif berguna dalam analisa trend? Ada 3. Pertama, dengan memberikan prediksi arah trend: bull or bear. Kedua, memberikan tanda apakah trend tersebut bisa sustainable atau hanya blip sebentar. Ketiga, memberikan point spesifik dimana analisa trend itu salah. Aspek yang ketiga hanya spesifik ada di EW.


Secara singkat, model EW tersusun dari fase impulsive dan fase korektif. Tujuan saya disini bukan untuk menerangkan EW secara keseluruhan, hanya spesifik sesuai dengan judul artikel ini. Referensi bagus untuk EW bisa diakses di elliottwave.com. Terlalu banyak source yang memberikan fondasi buruk. Kebanyakan saya temui yang menggunakan EW tidak pernah mendengar socionomics, dan ada juga yang tidak tahu nama Robert Prechter. No good. Di bawah ini adalah stylized EW model.


Sebuah trend yang sustainable dimulai dengan sekuens 1-2-3-4-5 dengan struktur spesifik yang memiliki 3 rules utama: wave 3 tidak boleh menjadi yang paling pendek, wave 2 tidak boleh balik ke awal wave 1, dan wave 4 tidak boleh berakhir di area wave 1. Struktur spesifik dengan rules ini menjadikan EW berguna untuk analisa trend.


Coba kita lihat AALI.


**

Indikasi pertama apakah sebuah trend sustainable tampak dari wave 1 yang dimulai dari market bottom di akhir Maret kemarin. Wave 1 bisa disubdivide menjadi 5 wave (subdivisinya tidak saya beri label).


Kemudian saya melihat sebuah triangle. Triangle di EW memiliki tempat khusus. Triangle dalam EW memiliki struktur a-b-c-d-e yang memiliki aturan di tiap swing, dan HANYA memiliki satu konsekuensi: kelanjutan dari prior trend dan kelanjutan itu sudah di ujung tanduk trend (wave 4). Spesifitas ini jauh lebih berguna daripada triangle di traditional pattern yang bisa digambar suka-suka hati dengan konsekuensi seperti kemungkinan 60% adalah continuation pattern.


Lebih lanjut, triangle ini memberikan kita trajektori beberapa langkah ke depan (lihat panah).

Tapi tentunya analisa bisa salah. Ini bagian yang sangat penting. Dimana kita tahu kalau pandangan uptrend AALI menjadi invalid? Dengan label EW di atas, point invalidasi ada di high wave 1 yang saya tandai dengan garis horizontal. Kalau AALI sampai turun ke garis horizontal itu SEBELUM membentuk struktur wave 5 (panah terakhir), EW dengan tegas mengatakan pandangan uptrend ini salah 100%. No more ifs.


Kembali ke stylzed EW model di gambar pertama. Apa Anda bisa spot posisi AALI saat ini di gambar tersebut sesuai dengan label di atas?


Jika Anda menjawab di sekitar C(4), you’re correct.


Sekarang dengan bantuan EW, kita baru saja menambah perspektif bull trend, kemudian mengantisipasi trajektori trend AALI hingga 3 langkah ke depan (dan bisa lebih), dan tahu dimana pandangan ini salah dan memerlukan major revision. Saya tidak tahu metode analisa lain yang bisa memberikan 3 perspektif ini bersamaan.


Sebagai tambahan yang sangat berguna tapi tidak saya bahas disini, setiap wave memiliki karakteristik tertentu menyangkut sentiment investor dan fundamentalnya.


Perubahan karakteristik ‘mood’ di setiap wave ini adalah basis dari socionomics. Ketika Anda mengerti bagaimana memandang valuasi market sebagai ekspektasi fundamental, aspek dari Elliott Wave ini sangat berguna, dan bahkan lebih berguna dari label EW yang ada di imajinasi kita (failure rate ‘melihat’ wave sangat, sangat tinggi).


**


Untuk menjawab apakah 5-wave (kemungkinan) yang sedang terjadi ini akan membentuk wave A (zig-zag corrective, yang berarti uptrend tidak lama) atau wave 1 besar (yang berarti menjadi sekular bull market), kita perlu melihat struktur bigger picture AALI. Analisa Elliott Wave seperti menyusun puzzle kecil di dalam puzzle besar, dan semuanya harus sinkron. Tidak mungkin bisa jadi intuitif hanya dengan mempelajarinya seminggu, apalagi sehari.

Chart berikutnya adalah bagian bigger picture AALI. Struktur 1-2-3-4-5 yang saya beri label ternyata adalah wave C dari sebuah bigger corrective pattern: expanded flat (A)(B)(C). Wave C dari flat dan zig-zag adalah impulsive wave. Label dibawah pernah saya share di stockbit, dan waktu itu saya kira struktur 1-5 itu adalah awal dari sesuatu yang indah (bukan wave C). Tough luck.


What’s the lesson from the above chart?


Pertama, impulsive wave di sideways market selalu berisiko menjadi wave C dan kemudian trend besar sebelumnya lanjut. Tapi tentu saja, bear market bisa selesai dengan sideways. Kunci supaya tidak terkena trap ini dari perspektif EW adalah dengan melihat wave (B): Apakah swing tersebut membentuk 5-wave pattern? Again, tough luck. Saya bisa membuat 5-wave count di wave (B) tersebut. Terbukti salah, tapi itu hindsight. Kenyataannya, kalau seandainya saya hanya bergantung pada EW, saya tetap akan membuat bet bullish yang sama dan memakan downswing yang berikutnya terjadi.


Kedua, ending dari swing low sebelum upswing substantial (lowest point di chart) TIDAK HARUS membentuk 5-wave down. Banyak praktisi EW yang ingin percaya kalau semua ending bear market membentuk 5-wave pattern. Sebuah kepercayaan yang fatal. Tidak ada formula khusus bagaimana bear market berakhir. EW memberikan panduan 3 korektif pattern yang bisa dikombinasikan. Imagine how a complex corrective pattern ends (those Xs).



**


Chart di atas adalah sebuah detour untuk post stockbit. The real deal adalah chart dibawah. Same question: Apakah AALI akan membentuk wave 1 atau A dari zig-zag (seandainya 5-wave betul terjadi)? Kita perlu melihat chart yang lebih long term.


Konsekuensi dari jawaban di atas besar. Kalau wave 1, bull trend AALI akan besar dan panjang. Kalau wave A, not so much. Implikasinya untuk analisa fundamental jelas.

Kita hanya bisa menjawab pertanyaan di atas apabila kita tahu struktur big picture AALI.


This is how to do it, and it is a very big challenge: Beri label EW di box [[??]] pada chart dibawah.


Policy dalam artikel dan analisa saya adalah no bullshit. So, here’s my honest answer: I don’t know.


Inilah realita analisa Elliott Wave. Seringkali kita punya missing puzzle. Kita memulai dengan pattern yang BISA diidentifikasi, dan fokus membangun label dari point itu. Untuk saya, point itu adalah triangle. Praktisi EW veteran akan setuju dengan saya. Ini karena triangle sangat unik.


Ketika kita memiliki confidence dengan apa yang kita lihat, walaupun hanya kecil, label EW yang teridentifikasi tetap berguna sebagaimana Anda lihat sendiri di chart pertama AALI.


Keep in mind kenyataan ini supaya Anda memiliki ekspektasi yang realistis. Plus, dan ini sangat penting, tidak semua saham membentuk Elliott Wave structure. Saya selalu memegang pepatah bijak: ”Live by Elliott, Die by Elliott”. Been there, done that. Inilah mengapa sebagus-bagusnya Elliott Wave, saya tetap menempatkannya di kursi belakang. Saya tarik kedepan ketika appropriate. Tapi ketika Anda memiliki expertise dan humility dalam menggunakan EW, Elliott Wave is a very powerful analytical tool.

**


Bonus part: Price Projection


Sebagai bonus, kita akan melihat bagaimana EW bisa berguna untuk price projection. Lebih spesifik, kita ingin tahun dimana wave (v) of 3 akan berakhir.


Anda bisa membuat channel paralel dengan menghubungkan ending wave 2 dengan ending wave 4, kemudian di-anchor ke ending wave 3 atau wave 1 seperti chart di bawah.


Paralel line seringkali berguna. Lebih sering dari tidak, harga akan naik tanpa koreksi signifikan sampai menyentuh upper line, baru kemudian koreksi signifikan. Parallel line is OP.


Dua garis horizontal di level 9.700 dan 11.000 didapat dari analisa fibonacci. Caranya sama dengan yang pernah saya terangkan di post beberapa waktu lalu. 9.700 dan 11.000 adalah confluence zones. Expect significant retracement di salah satu atau keduanya.


Pertemuan confluence zone dengan diagonal line memberikan kita target waktu kapan (seandainya) upper channel tercapai. Interseksi terjadi di akhir bulan September. Most likely, target waktu ini akan meleset. But it is a decent method for time projection. Kalau saya tahu cara timing market precisely, saya sudah jadi miliader sekarang. I’m not.


**


Another bonus: Explosive moves


Ada cara untuk men-spot explosive moves sebelum itu terjadi. Ini jauh lebih superior dari kontraksi Bollinger Band. Saya pernah mengajarkan cara ini ke seorang rekan teknikal analyst di sebuah perusahaan sekuritas, dan semenjak itu indikatornya berubah dan signal yang ia perhatikan bertambah.


Tambahkan 2 moving average ke indikator RSI (periode standard 14). Satu periode pendek (13), dan satu lebih panjang (33). Dekat-dekat itu juga ok.


Begini signalnya. Listen carefully dan lihat chart dibawah. Sepanjang pengetahuan saya, signal ini adalah signal paling powerful untuk trading. Ketika RSI menyentuh persilangan kedua moving averagenya dari atas, seringkali tidak lama kemudian price meledak ke atas. Lihat area yang saya lingkari di RSI. Keberadaan signal ini seringkali menjadi acuan saya untuk memberi label wave (iii) of 3.


Hal yang sama juga berlaku untuk explosive move kebawah. Perhatikan baik-baik apa yang terjadi sebelum AALI terjun bebas di bulan Maret.


Terkadang, signal ini lebih terlihat di indikator composite index (indikator ciptaan Constance Brown). Tapi seringkali RSI saja sudah damn good enough. Ini adalah satu-satunya signal yang akan saya bet setiap kali kalau trading. Saya akan pasang risk/reward minimal 1:3. Stop loss jangan jauh-jauh. Signal ini memberikan immediate response. Kalau price tetap sluggish setelah 10 bar setelah signal ini terbentuk, chances are, it fails.


Ini adalah signal highest-tier saya untuk trading karena hasilnya cepat, kalau berhasil explosive, and it works very well. Saya sudah dua kali share aplikasi signal ini untuk chart palm oil. Hasil yang pertama, bisa Anda lihat sendiri. Yang kedua, sedang kita saksikan saat ini. Selama money management Anda bagus dan mental judi Anda top-notch, go ahead and use it. It works. Anda bisa berhenti membayar grup trading di telegram and start to get real results.


Tentu saja risiko besarnya adalah Anda salah lihat signal yang terbentuk. Pengalaman akan mengajarkan Anda kalau indikator akan mengalami perubahan seiring dengan data baru yang masuk.


Regardless, saya selalu take notice signal ini, dan walaupun sekarang saya tidak lagi trading, signal ini adalah alasan kuat untuk menambah posisi investasi saya.


**


Ada satu signal high-tier lagi di chart AALI di atas. Signal ini levelnya dibawah signal di atas. Tapi ini second best. Disebut sebagai positive reversal dimana indikator membuat lower low tapi price membuat higher low. Sesuai dengan namanya, positive reversal adalah bullish signal, kebalikannya disebut negative reversal. Overall, lebih berguna untuk konfirmasi trend. But it is a really bad idea to go against this signal.


Kedua signal ini adalah hidden signal yang tidak banyak orang tahu, and certainly tidak mungkin diketahui oleh praktisi yang tidak mengupdate pengetahuannya semenjak buku ensiklopedia TA John Murphy yang entah mengapa masih menjadi referensi buku TA beberapa universitas yang mengajarkan capital market.


**


On Wyckoff


Perkembangan bullish AALI di bulan Mei bisa diantisipasi juga bila Anda lihai dalam menganalisa interaksi price dan volume yang dipelopori oleh Wyckoff. Untuk yang ingin mempelajari bagaimana membaca price & volume lebih baik, saya rekomen untuk menyimak bagaimana analisa Wyckoff dilakukan in real time.


Belum lama ini saya membuat update Wyckoff untuk AALI di stockbit. Sebaiknya Anda trace sampai ke part 1 (link ini akan membawa Anda di part iv dimana part sebelumnya bisa ditrace back). You’ll see why Wyckoff analysis diregard begitu tinggi oleh trader papan atas seperti Linda Raschke. Saya banyak mempelajari chat reading dari analisa dan buku Tom Williams (founder VSA analysis), David Weiss, dan dari materi yang ditulis Wyckoff. Mereka adalah referensi yang saya highly recommend untuk yang ingin mendalami Wyckoff.


But, no bullshit here, for investing purpose, as much as I highly regard Wyckoff dan effort yang sudah saya curahkan untuk mempelajarinya, analisa Wyckoff lebih berguna ketika menjual saham. It can not be the decisive factor.


Post Wyckoff di Stockbit AALI: https://stockbit.com/post/3938182

257 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

CPO Roadmap

Comments


bottom of page