top of page
Cari

EVA Brief: PT Mulia Industrindo (MLIA)

Gambar penulis: Rio AdrianusRio Adrianus

MLIA memberikan study case yang sangat bagus tentang bagaimana valuasi bisa dipandang sebagai hal yang fleksibel ataupun konservatif, dan keduanya tetap memberi pandangan strategis. Pembahasan ini untuk lain kali ketika saya meluangkan waktu untuk menshare bagaimana membuat pandangan fundamental (EVA) really works untuk keputusan investasi yang highly profitable, bukan hanya sekedar impian ideal. Sekarang saya ingin membahas singkat pandangan saya terhadap MLIA sebagai kandidat investasi.


Keputusan menjual perusahaan sub MKIR di tahun 2017 adalah hal yang baik dari sudut pandang EVA. Selagi konsekuensinya adalah MLIA tidak memiliki hak lagi untuk menjual keramik Mulia, keputusan tersebut adds more value dari pelepasan aset dan peningkatan margin operasi.


Note EVA di tahun 2018 meningkat tajam sebentar. Itu karena di tahun 2018 MLIA masih bisa menjual keramik Mulia walaupun sudah melepas kepemilikannya. Deal luar biasa itu sudah expired di tahun 2019. Dengan kata lain, kondisi di tahun 2019 adalah benchmark MLIA yang baik di lingkungan yang lebih normal.


Pandemi datang, shipping menjadi sulit. MLIA mengimpor raw materialnya. Kondisi shipping yang sulit ini menekan operating margin. So far, itu adalah efek pandemi paling material yang saya lihat untuk MLIA.



MLIA sudah menjadi fallen angel. Big opportunity? Kalau market dari dulu rasional, ada alasan bagus untuk percaya kalau MLIA sewajarnya trade di atas level 2017. Lagipula, seburuk-buruknya pandemi, economic profit MLIA masih jauh lebih baik ketimbang sebelum MKIR dijual.


Selama investor yakin kalau perusahaan yang ‘sangat tidak economically profitable’ ini tidak akan bangkrut, maka selalu ada harga saham yang worth it. How much? That’s THE question. In fact, saya percaya kalau ‘how much’ adalah satu-satunya pertanyaan paling penting dalam investasi saham. Ironisnya, seberapa banyak investor yang menutup mata untuk pertanyaan ini?


Rule of thumb yang saya pegang untuk perusahaan yang konsisten defisit economic profit besar seperti MLIA adalah menaruh valuenya sekitar 30% dari net capital. Lebih rendah, semakin baik. Net dalam artian invested capital (measured in EVA way & excess cash di add-back) sudah dikurangi dengan jatah kreditor, pension obligation, dan minority interest. Sekitar 30%, or no deal. Saya tidak menyukai rule of thumb, tapi saya belum menemukan cara yang lebih baik. Note kalau cara ini hampir tidak mungkin bisa diaplikasikan untuk perusahaan yang economically viable, simply karena harga sahamnya hampir tidak mungkin akan trade serendah itu.


Harga saham terendah MLIA kemarin ada di 350/share. Itu sekitar 36% dari net capitalnya. Close. Preferably, saya ingin lebih rendah. Bagaimanapun, sekarang harga sahamnya sudah 510/share, jadi saya angkat tangan. Satu-satunya alasan mengapa MLIA bisa menarik di harga 510/share adalah apabila saya bisa cukup yakin kalau EVA akan segera meningkat kuat. Saya tidak tahu, saya tidak yakin. Di kondisi seperti itu, which is most of the time, golden rulenya adalah margin of safety.


Satu lagi. Saya tidak akan menyerahkan keputusan penting hanya dengan satu perspektif saja, apalagi rule of thumb. Let’s bring in technical chart.



RSI Negative reversal & RSI failed divergence. Terjadi di fibo confluence zone. Semuanya mempoint koreksi dan biasanya menembus low sebelumnya. I have 150 in mind.



144 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


© 2024 by Rio Adrianus

  • Black Twitter Icon
bottom of page