Ada 2 point dimana bull market dimulai. Point pertama adalah extreme low yang terjadi di Mei 2023 (atau September 2022 untuk first bottom). Point kedua adalah pivot terakhir sebelum bull trend jelas terlihat – in hindsight. Of course, bull market baru 'jelas terlihat' ketika harga sudah membentuk beberapa higher highs dan higher lows. Di saat itu, potensi profit sudah minimal.
Di bulan Maret 2024, saya menulis 'CPO Second Bull Market Is Here' karena suatu break-out signifikan telah terjadi. Breakout ini – dalam pandangan saya – adalah konfirmasi kalau kita sudah membuat extreme low di Mei 2023 dan fase bull market sudah dimulai. Tidak lama kemudian, fase koreksi terjadi. Saya menduga kalau fase koreksi ini sudah berakhir di awal Mei 2024 (CPO Technical Update: Are We Still in a Bull Market Scenario). Market rebound terjadi, tapi capital outflows yang terjadi di awal Agustus (yang ramai disebut sebagai unwinding Yen carry trade) membuat fase koreksi di CPO berlanjut di level yang lebih rendah. And now here we are.
CPO saat ini berada di danger level yang kalau seandainya lower low terjadi, maka keseluruhan skenario bull market yang saya mulai di bulan Maret 2024 menjadi invalid. Analisa ini dilakukan pada tanggal 17 September 2024 ketika CPO membuat gap down.
Sebelum kita mulai, pertimbangkan kondisi fundamental CPO saat ini. Chart 1 adalah CPO inventory Malaysia dari tahun 2008. Anda akan kesulitan mencari data sepanjang itu karena MPOC telah menghapus akses historical data. Chart inventory ini menampilkan trendline yang saya nilai paling signifikan dan bulan terjadinya puncak siklus CPO inventory.
Chart 1. Malaysia CPO Inventory: Trend & Cycle
Data terakhir adalah Agustus 2024, jadi masih ada 2 bulan lagi sebelum peak cycle. Untuk mencapai inventory level Oktober 2023, growth perlu 30%, atau 14% masing-masing di bulan September dan Oktober. Satu-satunya kejadian dimana CPO inventory bisa mencetak growth sebesar itu dalam 2 bulan hanya terjadi di bulan Agutus-September 2023. Tidak pernah terjadi sebelumnya.
Dugaan saya kenapa inventory growth bisa seperti itu di tahun 2023 adalah karena Russia. Invasi Russia baru mengalami ekspansi di tahun 2023. Di tahun yang sama, import China untuk produk sunflower oil naik pesat. Ukraine adalah major producer untuk sunflower. Connect the dots. Sunflower oil adalah substitusi CPO (dan soybean oil). Saya cukup yakin kalau di tahun 2023 China kebanjiran sunflower oil murah. Jika betul itu yang terjadi, maka anomaly inventory growth di tahun 2023 tidak akan terulang lagi. Ini artinya lower high untuk peak cycle di tahun 2024. Dalam big picture, ini artinya kita memiliki high probability kalau peak cycle di tahun ini akan menjadi yang terendah dalam sejarah (setidaknya sejak tahun 2008 – dan dengan pengecualian peak cycle 2021 yang masih terkena efek lock down). Sekarang kita ke bagian teknikal.
Saya melakukan analisa teknikal CPO dalam currency USD dan MYR. Kita mulai dengan USD. Intersection yang terjadi di 8 Januari 204 di chart 2 dan 3 menunjukan kalau saya tidak mengubah Gann fan.
Chart 2. CPO May 204 update (in USD)
Chart 3. CPO current position (17 September 2024)
Yes, CPO dalam USD sejauh ini konsistent membuat higher lows semenjak pivot low Mei 2023 dan menemukan support di trendline biru. Jika Anda membaca analisa di bulan Mei, Anda akan tahu kalau analisa penuh garis ini dimulai sejak Januari 2024 (Geometrical Confluence in Commodity Market Points to Major Reversal in 2024).
Sekarang dalam MYR.
Di awal Agustus kemarin saya membuat memo singkat kepada seorang teman dengan Chart 4. Isi memo itu adalah: 'CPO berada di confluence zone antara fan lines dan fib retracement. Kalau CPO masih lanjut turun, kita bisa mencoret skenario bull market dan saya perlu melakukan evaluasi ulang terhadap kemampuan saya dalam memakai teknik analisa geometri'. As you can see, chart 4 adalah prototipe analisa yang Anda baca sekarang.
Chart 4. CPO at confluence zone between Gann fan & Fibonacci retracement (7 Aug 2024) – in MYR
Gann fan tersebut dibuat berdasarkan 'key trendline' (Chart 5) yang saya jelaskan bagaimana membuatnya di analisa bulan Maret 'CPO Second Bull Market Is Here'.
Chart 5. CPO key trendline – in MYR
Apa Anda bisa melihat bagaimana Chart 4 & 5 saling terkait? No? Ok, perhatikan baik-baik. Key trendline di Chart 5 adalah trendline 2x1 di Chart 4. I bet you didn't see that coming. Sekarang kita bisa ke bagian yang relevant untuk posisi CPO saat ini. Trendline yang memegang kunci posisi CPO saat ini adalah trendline 4x1. Tapi seperti halnya dengan Chart 5, saya prefer menggunakan real market data sebagai acuan trendline. 4x1 mempoint out keberadaan trendline yang bisa dibuat lebih precise dengan menghubungkan 2 pivot lows di Chart 6.
Chart 6. CPO maximum retracement
Chart 7 adaah close-up chart CPO tanggal 17 September 2024 dengan indikator RSI. CPO saat itu membentuk gap-down dan kembali ke trendline. Garis putus-putus menunjukan posisi RSI yang sama telah berulang kali dipakai CPO untuk membentuk pivot low.
Chart 7. RSI + trendline
Of course, ada cerita lain di balik analisa ini. CPO tidak bergerak sendirian. Di awal bulan September ini, saya menulis 'Wheat Price Major Turning Point Is Here & How The Past Repeats Itself'. Pivot low telah terjadi di berbagai macam komoditas dalam waktu yang berdekatan. Terlebih lagi, saya notice kalau saham-saham sawit, termasuk yang di luar Indonesia, juga ikut telah membuat pivot low (lihat: Geometrical Confluences in Palm Oil Stocks Is Here: AALI & LSIP). Terakhir kali terjadi sinkronisasi antar related market seperti ini terjadi di sekitar Juni-Juli 2021, tapi itupun juga masih ada out-of-sync dengan wheat price dan natural gas. Sinkronisasi kali ini jauh lebih…concerto.
Key piece dalam komoditas berikutnya adalah natural gas. Saya masih menunggu sebuah break-out dari suatu trendline. Break-out ini memiliki high probability akan terjadi dalam satu bulan ke depan. Saya mempunyai dugaan kalau break-out di nat gas ini akan memiliki ripple effect yang jauh lebih besar dari commodity market.
Comments