top of page
Cari

A Trade Conclusion: BBNI

Gambar penulis: Rio AdrianusRio Adrianus

Diperbarui: 16 Nov 2021

Sekitar 1 tahun yang lalu, saya menulis analisa untuk tujuan trading di saham BBNI dengan idle cash yang tidak ingin saya gunakan untuk investing. Dari semua kandidat trading, saya memutuskan untuk trade BBNI saja. Tidak lama setelah artikel tersebut online, seorang teman saya memberitahu kalau ia berniat membeli BBNI. Tujuannya mungkin untuk investasi, jadi dengan cepat saya memberitahu kalau saya tidak mengerti bagaimana melakukan assessment economic performance sebuah bank. Apakah bank tersebut doing better? I don’t know... Kalaupun ada serpihan informasi, saya tidak mengerti bagaimana melanjutkannya ke overall assessment value bank tersebut. Dengan demikian, by default, saya belum bisa memasukan sektor banking ke dalam kandidat investasi saya. At any rate, dia ingin mendapat kabar ketika saya menjual BBNI. I just did. Analisa kali ini adalah kelanjutan dari request tersebut. Tapi selagi tulisan ini dimaksudkan sebagai jurnal trading, saya akan share advanced topic di bagian ‘Trade Conclusion’ mengenai signal indikator dan Wyckoff.


Analisa ini akan saya bagi menjadi tiga bagian: ‘The past and present’, ‘Trade Conclusion’, dan ‘The possible future’. Di bagian future, saya akan memberi pandangan dari lensa Elliott Wave. Bagian tersebut akan relevant untuk yang memiliki horizon jangka panjang.



The Past and Present


Ada tiga faktor yang mendasari keputusan trading BBNI saat itu. 2 chart dibawah ini saya ambil dari analisa 1 tahun yang lalu.


Pertama, RSI. RSI ketika itu menunjukan support di dekat level 60*. Selain itu, RSI terlihat akan membentuk rebound di cross-over Moving Averagenya. Signal tersebut seringkali terjadi sebelum sharp moves.


Chart: RSI &Wyckoff (6 Sept 2020)


*Level 60 di RSI (14) adalah level signifikan dalam membaca RSI sebagai trend indicator. Pandangan umum hanya melihat RSI sebagai indikator overbought/oversold. RSI adalah indikator trend yang sangat potent – jika Anda tahu bagaimana melihatnya. Level 60 adalah upper range bear market.


Kedua, dari analisa Wyckoff, saya melihat bar ‘test’ yang kelihatannya berhasil sejauh itu.


Ketiga, kelihatannya BBNI memiliki struktur yang bisa di-define dengan angle/parallel lines dibawah ini.


Chart: Important Lines (6 Sept 2020)

Point ketiga, parallel lines, menjadi ‘safeguard’ saya secara technical. Seandainya BBNI jatuh, new lownya kemungkinan tidak lepas kendali karena slope parallel line dibawah landai.

Kita akan melihat angle lines yang ditarik 1 tahun lalu ini memiliki peran signifikan. Label ‘line 1’ menjadi target awal.


Di akhir tahun lalu, setelah BBNI mencapai line 1, saya merevisi target ini lebih tinggi dengan memakai confluence rasio fibonacci dan angle line (line 1) yang di’anchor’ di pivot yang lebih tinggi (copy), dan memberi note kalau koreksi signifikan berikutnya mungkin baru akan terjadi di 62% retracement (7.500/share).


Chart: Fibonacci retracement (30 Des 2020)

Fast forward sekarang.


Chart di bawah ini menunjukan point dimana posisi trading saya dimulai dan berakhir dengan melanjutkan chart di atas dengan satu perbedaan: saya menggeser anchor line ‘copy’ sehingga berada di low pivot yang dilabel tanda panah. Tidak ada perubahan dengan fibonacci retracement. BBNI saat ini tepat berada di confluence 62% retracement dan diagonal line.


Chart: Present (22 Oct 2021)



Trade Conclusion


Trade ini memakan waktu hampir 15 bulan. Lebih lama dari apa yang saya inginkan dari trading (ekspektasi time horizon trading saya 6-8 bulan). In hindsight, menaikan target adalah keputusan yang tepat untuk memaksimalkan profit sehingga saya keluar dengan profit hampir 40%. Target baru ini mempunyai basis berupa hubungan geometris (golden ratio).


BBNI di bulan Desember 2020 (chart 30 Des 2020) sudah melebihi dari target awal berupa ekstensi garis diagonal yang saya tarik di bulan September 2020. Semenjak itu, BBNI terkoreksi cukup tajam - cukup untuk melenyapkan semua paper gain saya, and then some. Di saat itu, saya memberitahukan kepada teman saya kalau saya tidak tertarik memasang cut loss. Anda juga menyadari kalau dalam trade journal di atas, saya tidak mengatakan cut loss dari awal. Ada dua alasan untuk no cut loss, dan target yang lebih tinggi. Pertama, how bad could it go? Dari pandangan saya, skenario terburuk BBNI mendapat buffer berupa slope landai dari garis diagonal bawah (garis diagonal paling bawah di chart atas), dan saya tidak punya alasan untuk terlalu khawatir karena ini adalah salah satu bank terbesar. Kedua, BBNI belum membentuk struktur yang selesai. Bagian Elliott Wave ini akan saya terangkan di bagian akhir.



The Changing Nature of Trading Signal


Pembaca yang membaca trade journal di atas melihat sebuah kenyataan trading yang sangat penting. Signal RSI di persilangan moving average tidak terjadi. Ini terjadi karena signal bisa berubah seiring dengan kedatangan data baru. Hal ini penting diketahui trader, tapi saya hampir tidak pernah membacanya di kebanyakan referensi TA. Hampir semua pengajaran TA menggunakan historical data. In real time, indikator berubah.


Perhatikan signal RSI yang saya mention di September 2020. Di chart bawah, perhatikan RSI. Anda akan melihat kalau RSI terlihat membentuk V-shape di dekat moving averagenya. Bentuk small V-shape ini membuat saya berpikir kalau RSI akan lanjut naik sehingga signal yang saya pikir saya lihat akan menjadi jelas terlihat.

Kemudian BBNI turun. Hal ini mengubah bentuk RSI. Di chart bawah, saya menunjukan signal RSI tadi. Note apa yang terjadi. Kita tidak melihat V-shape lagi. Signal RSI tidak pernah terjadi. BBNI kemudian lanjut terkoreksi sampai akhirnya kita mendapat signal ‘failed divergence’ di RSI. Signal ini terjadi ketika RSI tidak membentuk bullish divergence tapi unbounded indicator (Composite Index) menunjukan bullish divergence. In real time, signal ‘failed divergence’ ini juga bisa berubah bentuk seiring dengan data baru.

Secara singkat, saya mengatakan kalau signal indikator yang Anda lihat di textbook dan di kenyataan memiliki satu perbedaan besar: In real time, signal indikator bisa berubah bentuk dari apa yang Anda lihat saat ini.


Trader berpengalaman tahu hal ini, karena itu ada istilah ‘konfirmasi’. Konfirmasi ini seringkali berarti menunggu bar-bar berikutnya naik dulu sehingga signal indikator lebih fixed. Tapi semua trader juga tahu kalau menunggu konfirmasi berarti bisa mengurangi potential reward secara signifikan, dan belum tentu juga signal indikator tersebut berujung ke hasil positif. Pick your poison.



On Wyckoff


Mengenai Wyckoff, BBNI menunjukan konsekuensi yang predictable. Di analisa awal, saya menarik garis horizontal dimana breakout terjadi, lalu market melakukan ‘supply test’ yang sejauh itu kelihatannya berhasil. Garis tersebut adalah level yang saya katakan kepada teman saya ‘tidak boleh dilanggar’. Teman saya bisa menginterpretasikannya sebagai point cut loss.


Chart: Wyckoff (6 Sept 2020)

Level dimana breakout terjadi, lalu market turun untuk kembali menunjukan support memiliki banyak stop loss. Apabila market turun melebihi level tersebut, maka akan banyak stop loss yang ditrigger. Hal ini menghasilkan banyak forced selling. Forced selling ini bisa membuat bulls kesulitan menjaga market. Menaikan market juga akan sulit karena forced selling tersebut akan mentrigger kedatangan bear-bear baru.


Apa yang terjadi di BBNI selanjutnya adalah hal yang bisa diexpect ketika bulls kehilangan kontrol market.

Setelah level tersebut ditembus, BBNI turun kencang dengan gap. Di bar berikutnya, bulls langsung datang untuk mensupport market. Tapi seperti yang saya katakan, market sudah sangat rentan untuk mentrigger kedatangan bears lainnya. Menaikan market akan menjadi hal yang sulit bagi bulls.


Perhatikan apa yang dilakukan bulls untuk menyikat bears baru. Setelah struggling mengabsorpsi supply, bulls melakukan gap up (bagian yang saya lingkari). Hal ini dilakukan untuk me’lock’ bears di posisi yang salah, dan menjadikan mereka ‘forced bulls’. Anda bisa yakin kalau low bar tersebut (lingkaran) akan memiliki banyak stop loss. Anda bisa menarik garis support disitu. Perhatikan apa yang terjadi selanjutnya.


Bila Anda menjadikan price action sebagai faktor decision making Anda untuk trading, maka Anda perlu peka terhadap detail-detail ini. Efek psikologis yang terjadi tidak hilang dari ingatan market. Ketika Anda bisa memperhatikan detail, maka Anda akan melihat level support-resistance secara lebih efektif dan yang tidak terlihat oleh trader-trader lainnya yang hanya bisa melihat pivot high-pivot low.



The Possible Future


Secara Elliott Wave, saya tidak bisa melihat struktur 5-wave di BBNI. Struktur yang saya lihat adalah up-down-up. ‘Threes’.

Lebih spesifik, seluruh bull market BBNI yang dimulai dari tahun 2009 dan berakhir di tahun 2019 (end of wave C) adalah zig-zag pattern A-B-C.

Pandangan zig-zag ini berarti saya tidak expect kalau upwave yang sekarang sedang berlangsung akan membentuk complete 5-wave. Most likely upwave yang dimulai dari bottom tahun 2020 akan berakhir dengan membentuk pattern: up-down-up; ‘Threes’.


Seperti yang saya tunjukan dibawah, BBNI terlihat sudah membentuk up-down-up.

Saat ini BBNI meretrace 62% dari low 2020 - high wave C. Indikator Composite Index (not shown, tapi ada di chart: Present di atas) berada di posisi extreme. Kita bisa expect koreksi. Apakah koreksinya akan dalam? Saya tidak tahu. Apa yang bisa dikatakan dari pandangan Elliott Wave diatas adalah BBNI most likely tidak bisa naik jauh di atas all-time high (end of wave C: 10.250/share). Triple top bisa terjadi tanpa melanggar pandangan EW di atas, tapi pergerakan jauh di atas end of wave C akan membuat interpretasi Elliott Wave pattern di atas invalid.

73 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


© 2024 by Rio Adrianus

  • Black Twitter Icon
bottom of page