top of page
Cari
Gambar penulisRio Adrianus

A Short Memo on MLBI (Multi Bintang Indonesia)

3 EVA Brief dalam waktu berdekatan di MLBI menunjukan sebuah minat besar di saham ini. Secara teknikal, MLBI menunjukan kemungkinan bull market besar sedang terjadi. Tapi secara teknikal juga, saya tahu ada potensi pattern yang sedang terjadi adalah zig-zag pattern yang berarti kenaikan saham MLBI tidak berlangsung lama dan trend besarnya masih downtrend. Sustained bull market tidak bisa terjadi dimana tidak ada EVA momentum. Di analisa sebelumnya, saya sulit melihat bagaimana bull market MLBI bisa berlangsung lama. Tulisan kali ini adalah memo hasil dari percakapan saya dengan management supply chain MLBI (ipar saya) kemarin. Detail operasional yang saya dapat tidak mengubah pandangan analisa big picture sebelumnya.


Seperti yang saya tunjukan di analisa sebelumnya, MLBI menunjukan economic profit improvement sepanjang tahun 2021 dan masih berlanjut di Q1 2022. Ini terjadi di tengah kenaikan tajam raw materials, khususnya barley dan aluminium. Key factor yang membuat recovery EVA bisa terjadi sejauh ini tidak hanya karena demand bir mulai pulih, tapi jauh lebih penting adalah kemampuan MLBI bisa mempertahankan gross marginnya. Apa yang saya kurang jelas adalah bagaimana MLBI bisa mempertahankan gross margin. Awalnya, saya mengira kalau MLBI melakukan price hike seperti yang dilakukan Heineken global. Not quite true. Walaupun memang ada kenaikan harga bir bintang, tapi kenaikannya belum perlu mendapatkan perhatian media.


Kunci dari keajaiban gross margin ini terletak dari harga bahan baku yang belum merefleksikan harga komoditas global. Ini bisa terjadi untuk barley sejauh ini karena MLBI masih bisa menggunakan produk turunan barley (kecambah barley) yang dikuasai oleh Heineken untuk bir bintang (hence, harganya bisa untuk sementara tidak mengikuti barley market price). Obviously, produk turunan barley tetap berasal dari barley. Jadi, hampir tidak mungkin harga bahan baku ini akan tetap fixed apabila barley price masih tetap tinggi. Selain itu, thanks to contract agreement, MLBI masih bisa menekan cost di kalengnya yang terbuat dari aluminium.


Secara singkat, EVA MLBI belum hancur sejauh ini karena ada price distortion di raw materialnya. Stabilitas raw material prices ini seperti ticking time bomb. Selama harga komoditas tetap tinggi, selalu ada risiko material.



Bottom Line

Detail faktor krusial seperti ini selalu dijelaskan di quarterly filings perusahaan US. Sayang sekali tidak ada kebijakan disclosure serupa di Indonesia. Tapi selama investor bisa membuat angka finansial berbicara dan ditambah dengan common sense yang disupport dengan data, saya pikir investor tetap bisa membuat well-informed decision. Analisa saya sebelumnya tanpa info detail ini tetap mengarah ke kesimpulan yang sama: Prospek keberlanjutan recovery EVA di MLBI sangat meragukan tanpa adanya price hike signifikan. Of course, price hike bukan the ultimate medicine yang pasti berhasil. Akan ada trade-off dengan hilangnya demand. We need to run the numbers first. Sebaliknya, tanpa adanya price hike, situasi MLBI saat ini seperti time bomb.




Technical Charts That Matter


Skenario yang saya pikir terjadi adalah price hike terjadi tapi jauh dari cukup sehingga EVA lengser. Barley price sudah menjadi isu penting di akhir tahun 2021. Di bulan Maret kemarin, harganya sudah meroket. Belum lagi dengan aluminium yang akan mengikuti market price. Skenario ini melihat bull market MLBI saat ini adalah zig-zag pattern. Bukan bull market yang sustainable.


Chart 1. Di analisa sebelumnya, saya menunjukan signal di indikator yang sering disusul dengan sharp movement to the downside. Signal tersbeut memberikan hasilnya. Sekarang kita menghadapi signal bullish divergence yang gagal ditangkap RSI. Saya pikir MLBI masih berpotensi naik sedikit.


Analisa yang lebih penting untuk non-trader terletak di garis paralel chart 1. Support-resistance yang terjadi di garis putus-putus menunjukan kepada saya kalau garis paralel ini penting.



Chart 2. Di skenario zig-zag, ada kemungkinan wave C belum selesai. Terminasi wave C idealnya mencapai upper line. Failure membentuk higher high dari high wave A memberikan indikasi a very weak market. Signal bullish divergence memberikan alasan untuk expect MLBI naik, kemungkinan sampai di menyentuh r1. Tapi kalau ternyata naiknya hanya sampai di r1, MLBI adalah a very weak market. Expect MLBI akan menghadapi resistance kuat ketika mencapai r1.


Chart 2.


Chart 3. Danger point dimana saya akan berhenti melihat skenario bull market di MLBI terjadi apabila MLBI tembus lower line dari parallel line ini. Sebelum point ini terjadi, probabilitas bear market sudah besar ketika MLBI tembus garis horizontal di sekitar 8.400.


Chart 3.



50 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

CPO Roadmap

Comments


bottom of page