Di tahun lalu, saya memberikan analisa MMLP dan menunjukan betapa tidak bergunanya angka net income. Saya tidak ingin mengulangnya topik lama, pembaca yang tertarik bisa membacanya disini.
Di analisa tersebut, saya menjelaskan mengapa MMLP hampir tidak mungkin menjadi wealth neutral, atau mencetak zero EVA, atau mengcover cost of capitalnya. Di tahun kemarin, berita-berita beredar kalau MMLP sebagai penyedia warehouse akan naik daun karena e-commerce akan membutuhkan lebih banyak gudang. Saya berbicara dengan angka, dan mendapati kalau peningkatan kebutuhan warehouse saja tidak cukup untuk membuat MMLP economically profitable. Jika growth yang hanya menjadi pertimbangan, maka MMLP perlu membuat revenuenya 4x lebih besar tanpa ada investasi warehouse tambahan. Secara historis dan nalar, itu tidak bisa terjadi.
Fast forward satu tahu kemudian, dibawah ini adalah fakta:
Semenjak analisa itu saya tulis, harga saham MMLP naik 3,5x lipat dari 258/share ke puncaknya di 890/share.
Pertanyaan yang jelas, mengapa?
Berhubung banyak investor masih terpaku dengan net income, posisi saya sepertinya bukan di pihak kontra. Mereka tahu, dengan melihat net income, kalau kondisi bisnis MMLP tidak bagus. Jauh di bawah tahun 2019. Jadi mungkin ada yang berharap kalau EVA berkata sebaliknya.
Sayangnya tidak.
Secara keseluruhan, saya tidak melihat perubahan berarti semenjak tahun 2019. Detailnya ada yang berubah, tapi efeknya saling mengoff-set perubahan yang lain. Saya akan memulai detail dari good news dulu. Tapi dari sini saya bisa bilang kalau saya tidak melihat alasan legit untuk harga saham MMLP naik setinggi ini. Konsekuensi dari pandangan ini jelas. Saat ini MMLP divalue oleh investor sebesar EV/Capital 1,2x (puncaknya 1,5x) tanpa adanya peningkatan EVA dari posisi yang hampir mustahil untuk menjadi economically profitable. Quite likely, MMLP saat ini bubble, dan dugaan saya bubblenya sudah pecah di puncaknya 890/share kemarin. For what it's worth, saya akan lanjut ke detail. Investor seharusnya sudah bisa melihat secara garis besar betapa bahayanya harga saham MMLP saat ini.
Ada perubahan positive terjadi di akhir tahun 2020 ketika MMLP menjual propertinya. Properti yang paling signifikan adalah tanah dan bangunan di Cikarang yang dijual Rp 900 Miliar.
Divestasi adalah jalan economic improvement yang jelas untuk perusahaan yang jauh dari economic profit. Akuntan seringkali akan mencatatnya sebagai loss, tapi seringkali sebaliknya. Efficiency over growth. Lebih sering dari tidak, pembaca EVA Brief akan mendapati pandangan saya positive untuk divestasi (terutama untuk perusahaan yang negative EVA persistent), tapi sebaliknya, pandangan saya cenderung negatif untuk investasi perusahaan untuk alasan diversifikasi. Itu logic yang bertolak belakang dengan berita. Contoh besar lain belum lama ini terjadi adalah divestasi lahan sawit BWPT yang dari dulu saya katakan perlu dilakukan. Dalam kasus tersebut, net effectnya minimal karena lahannya dulu dibeli sangat mahal, dan sekarang tidak bisa dijual semahal itu. Efeknya yang seharusnya berpotensi positive, jadi hampir tidak terasa. Clearly berbeda jauh dengan persepsi sangat buruk di berita yang melihat net income.
Jika seandainya penjualan properti saja yang terjadi, maka EVA most likely akan naik di tahun 2020, dan bisa menjadi alasan legit kenaikan harga sahamnya (walaupun tidak setinggi ini). Tapi itu tidak demikian. Kita juga perlu ingat kalau di sepanjang tahun ini, management kembali berinvestasi di properti lagi seperti yang kita lihat di sedikit kenaikan investment property chart atas.
Efficiency gain dari divestasi dioff-set dengan 2 hal: Pertama, operating expense melonjak dan semakin besar di tahun ini. MMLP mengeluarkan banyak biaya untuk konsultan expert, tapi bertindak kebalikannya untuk pegawainya sendiri. Kemungkinan jasa profesional ini adalah komisi dan pay untuk broker real estate yang menjual properti MMLP di atas. Pembaca yang tertarik bisa mencari lebih lanjut.
Kedua, efisiensi dari divestasi lahan juga teroff-set karena investasi di PT ILO, anak perusahaan yang bergerak di real estate. Saya tidak tertarik dengan detailnya. Pembaca yang tertarik bisa mencari lebih lanjut. Jumlah investasinya signifikan, hampir Rp 500 Miliar, sekitar 7% dari total asset. ROE perusahaan ini hanya 1,3%. It’s a joke, in my view.
Saya tidak melihat improvement. Kebalikannya, saya melihat keputusan management yang meragukan.
Dan saya tidak melupakan ‘good news’ dari media di tahun lalu yang menggambarkan optimisme dari e-commerce. Revenue seharusnya naik. Kenyataannya, tidak demikian.
Saham bisa naik signifikan tanpa perlu justifikasi. Inilah mengapa ada kata bubble dan overvaluation. Overvaluation adalah kata general, dan mungkin ada benefit yang jelas untuk membedakan bubble dengan overvaluation. Konsekuensinya pada ujungnya mirip: keduanya berujung ke harga saham yang jauh lebih rendah. Tapi pergerakan bubble jauh lebih dramatis (naik dan turun). Tidak kalah penting, bubble memiliki tempat tersendiri karena naturenya unpredictable. Tidak ada yang tahu kapan bubble terjadi, dan tidak ada yang tahu kapan bubblenya pecah. Secara praktis, kalau Anda tahu kapan sebuah saham akan mengalami sebuah bubble, Anda bisa melupakan segala macam analisa, dan fokus making a lot of money.
Jadi saya tidak melihat alasan bagus untuk kenaikan tajam harga saham MMLP. Most likely ini bubble. Dugaan saya bubble ini sudah mulai pecah di puncaknya kemarin. Note kalau bubble ini mencapai area harga IPO. Ide kalau saham hancur akan kembali ke harga IPO sangat menarik, tapi saya mencoba untuk practical disini: saya tidak melihat bagaimana Bluebird (BIRD) bisa balik ke harga IPO. Dengan kata lain, entah bagaimana MMLP bisa kembali ke harga IPO, tapi jangan expect kembali ke harga IPO adalah sebuah hukum alam.
Extra Note Regarding Pennant Pattern
Saya menduga ada beberapa pembaca praktisi TA melihat pattern pennant di MMLP.
Pattern pennant adalah continuation pattern. Dibawah ini saya menggambarkan proyeksi konservatif pennant di MMLP (proyeksi dalam kotak). Harga saham MMLP memiliki target hampir 1.140/share. Big upside potential.
Stop loss penant berada di bawah lowest point pennant. Itu teorinya. Dalam praktek, more often than not, harga akan turun kencang ketika harga tembus bawah support pennant. Ini karena harga pembentuk ‘tiang’ di MMLP sangat kencang. Area ini (lingkaran) akan menghasilkan ‘fibonacci confluence void’ – tidak ada support signifikan di area bar-bar kencang tersebut. Di saham yang tidak seliquid forex, ini berarti very likely Anda akan keluar dengan significant loss yang jauh di bawah stop loss rencana awal. Keep this in mind jika Anda berniat spekulasi dengan pennant di MMLP.
Comments